Rabu, 13 April 2016

Jenazah Tak Reput

Subhanallah, Sudah 19 Tahun Dimakamkan Jenazah Tak Reput Berkat Amalan baik Semasa Hidup

2 KaliDIBAGIKAN
Beritafresh.com - Jenazah tak reput walau telah 19th. dikebumikan, berikan satu bukti kalau Allah bakal menepati janjinya, siapa saja berbuat kebaikan pada sesama, lakukan perintahnya serta menjauhi larangannya, pasti Allah bakal berikan keselamatan dunia akhirat. Wanita bernama Triyani meninggal dunia pada 20 Jun 1994 silam hingga sekarang ini telah terhitung 19 th. Jenazah Triyani di makamkan, tetapi ajaib, Jasad Triyani tetaplah utuh, sungguh Allah maha besar.
Triyani iaitu warga asal Ciomas, Bogor, binti Kartomulyo. Jenazah tadak membusuk sepanjang 19 th. ini tersingkap sesudah ada kemahuan makam Triyani bakal di pindahkan oleh anaknya ke Purwodadi, Jateng supaya berdekatan dengan makam sang suami. "Kami punya niat memindahakan makam ibu ke Jawa Tengah untuk didekatkan dengan makam ayah," kata Nanang Triyadi anak sulung Almarhum. Mereka memindahakan makam Triyani terkecuali menginginkan mendekatkan jenazah Triyani dengan makam suaminya, hujah lain yang menadi kuat untuk memindahkan makam Triyani kerana keadaan kompleks makam Jenazah Triyani sekarang ini keadaannya membimbangkan, banyak makam yang tenggelam terbawa arus sungai Ciaprus.

"Apabila air sungai banjir seringkali menghanyutkan makam, bukanlah tidak mungkin satu saat makam ibu akan tenggelam. Oleh itu kami gagasan bakal memindahkan sebelumnya makam ibu semakin rosak. Kami telah bersetuju untuk memindahkan makam ibu ke Purwodadi, "kata Nanang Arianto 49 th. satu diantara kanak-kanak Almarhum Triyani.

Selepas itu sistem menggali makam juga dikerjakan, kemudian jenazah dibawah ke tempat tinggal Teguh, anak ke dua almarhum, ketika di bawah banyak warga berdatangan ke tempat tinggal teguh penuhi ruang.

Keadaan Jenazah Triyani memanglah masihlah utuh, tak tercium bau busuk atau bau aneh yang lain. Menurut warga sekitaran berkaitan jenazah Triyani. Ia yaitu wanita yang suka memberi pertolongan, berikan sedekah, seringkali Almarhum semasa hidupnya berikan makan pengemis atau gelandangan yang kebetulan melalui didepan warungnya.

"Saya tidak faham fenomena apa dengan peristiwa ini. Namun, mungkin saja lantaran amal baik ibu semasa hidupnya. Ibu saya dahulu berjualan sayur-sayuran masak, "tutur Teguh.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan